Minggu, 24 April 2016

FIRST POST! (yaay!)

hahaha my very first post!

Assalamualaikum,

Nama saya Mira Felisia, si bungsu, satu-satunya anak perempuan dengan 2 kakak laki-laki. Walaupun tidak terlalu feminim, alhamdulillah selama ini saya berada di lingkungan yang setidaknya masih membuat saya berada di jalan yang lurus haha. Berada di keluarga saya ini, sebenarnya cukup membuat tekanan batin tersendiri. Ayah dan kakak-kakak yang pekerja keras, dan ibu saya yang independent plus jago masak.

Ibu saya ini cukup unik. setiap masakan yang prosesnya terlihat amburadul, menjijikkan, tapi ujung-ujungnya berhasil dan bikin ketagihan sekeluarga. Ibu saya selalu protes, setiap saya iseng mau bikin sesuatu yang resepnya ditakar terlebih dahulu. Kata beliau, "ribet banget sih masak pake ditakar-takar dulu.". Lah kan namanya juga nyontek resep orang, masa ngga ditakar dulu bahan-bahannya. Ditakar aja belum tentu berhasil, gimana nggak ditakar? yang ada malah kacau dan amburadul haha.

Kakak saya ada dua. Dua-duanya laki-laki. Sedangkan saya anak bungsu, dan perempuan sendiri. Sukses lah saya di-"babu"-in oleh kakak-kakak saya. Di suruh ini, di suruh itu. Ini-itu-ini-itu-ini-itu ngga abis-abis. Tapi begitu mereka berdua pergi merantau ke kota orang, mulai banget kerasa sepinya. Mau kumpul satu keluarga saja susahnya minta ampun. Kakak yang satu bisa, yang satunya nggak bisa. Giliran kakak-kakak pada bisa, eh malah ayah saya yang nggak bisa (re: ayah saya pekerja lapangan). Begitu udah pada misah gini, cuma bisa pamer makanan yang saya buat via instagram dan di-tag ke mereka dan berharap bisa bikinin ketika mereka pulang ke rumah. 

Bisa bikinin sesuatu dan keluarga suka itu rasa bahagianya nggak terkira! Seperti ketika awal masuk kuliah dulu, ibu saya curhat ke mbak rewang di rumah. Katanya kangen sama puding yang dulu sering saya bikin. haha bikin mewek. Tahun 2010 yang lalu saya peralihan dari SMA ke Kuliah, yang masa liburnya cukup panjang. Waktu itu, saya hobi banget bikin puding. Entah jelly apa campur apa, jelly apa ditumpuk sama apa, jelly apa diisi apa hahaha. Kenapa puding? soalnya risiko gagalnya rendah! hahaha. cemen. Pernah cerita lainnya, waktu saya SD dapet tugas bikin tape singkong dari sekolah. Padahal dari rumah cuma modal rantang besi. Ragi tape minta temen, singkong kukus udah disediain dari sekolah. Rantang isi calon tape singkong disimpen di laci sekolah seminggu (duh jijik ya sebenernya haha), dan begitu matang dibawa pulang. Eh kata ibu saya enak. Diinget-ingetnya sampai sekarang haha. Dan masih banyak cerita-cerita lainnya.

Intinya, yang bikin saya ketagihan nguprek-nguprek dapur adalah keribetannya itu sendiri. Saya harus mengeluarkan tenaga lebih untuk bisa bikin sesuatu, tapi tetap bikin dapur di rumah saya tetap bersih seakan-akan nggak terjadi apa-apa hahaha. Selain itu, berusaha untuk menghidangkan makanan enak di meja makan rumah merupakan tantangan bagi saya. Kalau gagal ya minta maaf sama yang makan, kalau dikritik ya diinget-inget bahkan saya catat di notes resep dan cari tau gimana memperbaikinya. Saya belajar bahwa saya gak boleh nyerah di dapur. Sekalinya nyerah yaudah, gak bakal maju-maju. 

Dulu pernah bikin-bikin sesuatu trus gagal. trus nyerah. trus nggak mau nerusin lagi. trus ini. trus itu. Tapi trus tau-tau entah saya dapet kekuatan darimana, pengen aja gitu rasanya bikin ini bikin itu. alhamdulillah enak dan berhasil. walaupun belum sempurna ya gapapa. namanya juga latihan kan? biarin tangan kita latihan sendiri biar luwes untuk bikin apapun yang kita pengen makan :)

Belajar Masak Part 2

Gemes rasanya kalo punya suatu cerita tapi nggak diselesaiin sekalian haha..
Hari kedua mama sakit. Duh kan, bingung masak apaan. Ya gini deh kalau amatiran :p Mungkin nantinya kalau udah punya keluarga sendiri, harus bikin meal plan tiap bulan haha. Jadi semuanya udah terorganisir dari apa aja yang mau dibelanjain buat masak dan resepnya biar nggak bingung tiap kali mau masak apa. Menu hari ini aja, dipikirinnya banget-banget. Sebenernya udah kepikiran sih mau bikin apa. Tapi kan ngga tau mama suka apa ngga, bakal enak apa ngga, bakal kemakan apa ngga *hiks..*

FYI, mamaku itu perasa banget kalo urusan makanan. Misalnya lagi makan di luar. Di lidah ku, atau kakak, atau orang lain kami bilang enak-enak aja, sama beliau beda cerita lagi. Biasanya komentarnya macem-macem. Dibilang kurang ini, kurang itu.. Jadi, buat masakin beliau itu adalah tantangan yang luar biasa haha.. Alhamdulillahnya, di post Belajar Masak Part 1, hasilnya enak! ya emang sih telur baladonya keasinan.. (tolong ya jangan dikaitkan antara masak keasinan dan kebelet nikah), tapi kalo dimakannya pake nasi oke-oke aja kok! hihi *ngeles*

Nah, di DAY 2 ini aku memutuskan untuk masak Ayam Teriyaki (Chicken Teriyaki) dan Tumis Buncis Bawang Putih.
ayam teriyaki

tumis buncis bawang putih

What?
Tumis buncis bawang putih?
Tumis lagi? Tumisnya pakai bawang putih lagi?

PLAK! Ga usah komentar yang nggak-nggak yaaa hahaha.. yang terpenting adalah ada makanan di meja buat dimakan bersama hahaha *ngeles* Abis binguung mau masak sayur apa. Sayuran yang ada di rumah memang adanya tumis-able gitu. Jadi yaudah deh, masaknya tumis lagi haha. Tapi enak dan simple! Itu yang penting hihi :p

Oke langsung aja ya.. Here's the recipe

Resep Ayam Teriyaki (Click here for original recipe, thankyou mbak buat resepnya, mantap!)

250 gr dada ayam fillet, potong dadu
1 sdm margarine/mentega
2 siung bawang putih, geprek, cincang kasar
1 sdm saus teriyaki
1 sdt gula
garam, sesuai selera
merica, sesuai selera (agak aku banyakin, biar ada heat-nya waktu makan)
1 buah bawang bombay, iris memanjang, jangan terlalu tipis
1/2 buah paprika, potong dadu (aku pakai yg hijau)

bumbu rendaman:
1 1/2 sdm kecap manis
2 sdm saus teriyaki
1 1/2 sdm saus tiram
1/2 sdm minyak wijen (aku nggak terlalu suka minyak wijen, jadi cuma pakai dikit aja)
1 sdm kaldu ayam (mau pakai yg bubuk juga boleh)
1 sdt saus inggris (di skip juga gapapa)


Cara membuat:
- campur semua bumbu rendaman ke dalam satu mangkuk
- masukkan dada ayam fillet yang sudah dipotong dadu
- tutup dengan plastic wrap, masukkan kulkas, minimal 30menit
- tumis bawang putih sampai harum dan berwarna kuning keemasan (bukan gosong ya)
- masukkan dada ayam yang telah direndam, beserta bumbu rendamannya, tumis hingga berubah warna
- kalau airnya hampir habis, boleh ditambah sedikit air (dikit aja ya)
- masukkan gula, garam, merica, cicipi sesuai selera
- masukkan bawang bombay dan paprika, tumis sebentar hingga agak layu (jangan terlalu lama)

Sajikan :)

Ini gampang banget, dan rasanya enak banget! Happy banget amatiran tapi bisa masak enak kaya gini, alhamdulillah :)

Sekarang, masakan yang kedua ya

Resep Tumis Baby Buncis Bawang Putih

Segenggam baby buncis (haha maaf ya tadi cuma ngambil kira-kira aja), siangi pinggiran kulitnya, kepala, dan ekornya, potong menjadi beberapa bagian (jangan terlalu pendek dan jangan terlalu panjang)
2 siung bawang putih, geprek, cincang kasar
2 buah cabai merah keriting, potong miring
garam, sesuai selera
merica, sesuai selera
1 sdt saus tiram, atau sesuai selera
50 ml air

Cara membuat:
- Tumis bawang putih hingga harum dan berwarna kuning keemasan
- Masukkan cabai merah keriting yang telah dipotong, tumis sebentar
- Masukkan baby buncis
- Masukkan air, tumis sebentar, hingga buncis agak layu
- Masukkan garam, merica, tumis sebentar dan cicipi sesuai selera
- Masukkan saus tiram, aduk, dan cicipi sesuai selera

Sajikan :)

Tuh kan gampang banget! Happy banget lho kalau bisa masak yang kita pengenin. Tanpa perlu keluar rumah, dan tanpa perlu mahal-mahal :) Emang sih ya, untuk ayam teriyakinya bumbunya agak beragam. Buat pemula, beli aja yang sachet atau botol kecil biar nggak terlalu mubadzir. Kalau kepepet nggak ada yg kecil tapi emang pengen banget, beli aja. Toh bisa dipakai berkali-kali. Jadi sekalian meningkatkan skill masak kita hihi :)


Belajar Masak Part 1

Hari ini, hari kedua mama sakit. Memang sih sakitnya nggak parah, tapi tetep kan harus diusahakan biar segera sembuh? :)
Ngepas banget di rumah lagi nggak ada makanan. Seperti biasa kami semua laper hahaha. Mau beli makan di luar mager bangeeet. Pilihannya pun itu-itu aja. Di kulkas ada sih beberapa bahan makanan yang bisa diolah. Tapi... Aku? Masak? Masak lauk? Oke.. Itu jarang banget terjadi hahaha. Paling pol banget masak cuma olahan pasta gitu. Yailaaah, itu mah cuma cemplang cemplung aja haha.. Tapi kalo keadaannya lagi kayak gini mah, somebody has to cook something kan? Daripada isi kulkas basi juga dan kebetulan minggu depan kami harus ke jakarta.

Oke. Masak lauk.

DAY 1
Ngintip kulkas. Kira-kira apa ya yang bisa aku masak. Proteinnya ada ayam utuh, dada ayam fillet, telur. Sayurannya, ada brokoli, buncis, dan kubis. DOR! Masak apaan nih! Hahaha.. Trus sepupu menyarankan bikin telur balado dan tumis brokoli. Oke, kayaknya sih bisa. Hasilnya sih keasinan hahaha. Tapi kalo dimakan pakai nasi, jadi pas kok haha.
Here's the recipe :)

Resep Telur Balado

6 Telur Balado, rebus (kira-kira 7 menit), kupas, goreng sebentar.
3 butir bawang merah besar, iris tipis
1/2 butir tomat besar, iris dadu
10 cabai merah keriting, haluskan.
Garam, sesuai selera
Penyedap, sesuai selera

Cara:
- Tumis irisan bawang merah, sampai agak coklat
- Masukkan cabai merah yang telah dihaluskan, tumis sebentar
- Masukkan irisan tomat, tumis sampai tomat halus
- Masukkan garam dan penyedap, aduk sebentar
- Masukkan telur rebus yang telah digoreng, aduk rata

Sajikan :)

Sayurannya, aku masak tumis brokoli bawang putih

Resep Tumis Brokoli Bawang Putih

1 batang brokoli, cuci, potong sesuai selera (batangnya jangan dibuang ya, bisa diiris tipis kira-kira 2mm)
3 siung bawang putih, geprek, cincang kasar
50 ml air
garam, sesuai selera
merica, sesuai selera
1 sdm saus tiram
1 sdt maizena, larutkan dengan sedikit air, aduk rata

Cara:
- Tumis bawang putih, sampai harum dan agak kecoklatan
- Masukkan brokoli, aduk rata
- Masukkan air, aduk sebentar
- Masukkan garam dan merica, aduk rata, cicipi sesuai selera
- Masukkan saus tiram, aduk rata
- Masukkan larutan maizena, aduk rata, tunggu sampai air mengental

Sajikan.

Maaf ya nggak ada fotonya, kemarin nggak kepikiran buat difoto. Tapi rasanya dijamin enak kok :)

Rabu, 20 April 2016

Kutukan Chiffon Cake

Fyuuuuhh...

Semingguan ini lagi ngerasa capek batin banget. Bukan karena galau jodoh atau apalah haha (*malesin), tapi capek batinnya gara-gara gagal mulu bikin chiffon cake. Beberapa bulan lalu, aku bikin chiffon cake. Emang sih ya resepnya nggak kayak chiffon cake yang kebanyakan orang-orang pakai. Pas pertama kali bikin, ya berhasil kok. Enaaak banget! Kata mama sih kurang manis dikit aja dan masih agak bau amis telur. Kayanya sih pernah aku upload ya fotonya.

Eeeeh, entah kenapaaa... Percobaan kedua GAGAL TOTAL! (ceritanya ada dibeberapa post sebelum post ini ya) Gagal yang aku maksud disini adalah cakenya menyusut dan lepas dari loyang ketika aku balik untuk proses pendinginan. Rasa dan tekstur sih tetep oke yaa hihi..
Coba lagi di percobaan ketiga.. GAGAL..
Coba di percobaan keempat.. GAGAL lagi..
Coba di percobaan ke lima.. LAGI-LAGI GAGAL..

MAAAAK!!

Di percobaan ke dua, emang sih ya agak aku modif resepnya (sok tau), katanya kebanyakan air dan kurang tepung. Aku benerin di percobaan ke tiga, masih gagal. Hmm bukan kebanyakan air nih berarti. Googling kemana-mana, ternyata di resep awal pakai plain flour. Aku ganti deh pakai plain flour (percobaan2 sebelumnya pakai cake flour). Masih gagal lagi. Hmm nggak ngaruh berarti. Googling lagi, katanya kebanyakan gula (emang aku tambahin sih gulanya, karena menurut mama kurang manis). Trus di percobaan ke lima, aku bener2 ikutin resep awal. But the only thing i changed is adding just a tiny bit of vanilla extract! That's It! Dan ternyatah saudarah-saudaraaaah... Gagal maning! Hahahahaha.. (Ketawa depresi)

So i give up on this Chiffon Cake recipe. Mungkin ini saatnya aku beralih ke resep yang lain atau jenis cake yang lain. Hahaha. Aku gatau, apakah ini sikap yang tepat atau cuma emang kudu sabar dikit lagi aja. But i'm tired... (*ini berasa apa banget haha)..
Here's the recipe, if u have any idea why my chiffon cake always failed, PLEASE let me know. Thank you :)

50 gr flour (i used cake flour in 1st, 2nd, 4th, 5th trial, and plain flour in 3rd trial)
50 gr granulated white sugar (i added 20g more in 2nd, 3rd, and 4th trial)
40 gr vegetable oil
40 gr water
2 egg yolks
1/8 tsp vanilla extract (i didnt use it in 1st trial, idk if it's affect that much)
1/8 tsp salt
110 gr egg whites
1 tsp corn flour
25 gr shredded white cheddar cheese
40 gr cubed white cheddar cheese (i added some flour in it)
in some trial, i also add 1 tbs lemon juice

fyi, loyang chiffon sama sekali nggak aku oles apapun. entah itu, margarine, butter, atau oil sekalipun. PLEASE, if u know where my mistake is, let me know!

Thank you :)

Minggu, 17 April 2016

Sajian Arisan dan Pengajian di Rumah

Hai lagi!

Hari Jumat dan Sabtu minggu yang lalu di rumah lagi ribeet banget karena mama ketempatan acara arisan ibu2 tetangga pada hari jumat dan sabtunya ketempatan acara pengajian. hadeeeeh. Seneng sih sebenernya, karena aku dan mama memutuskan untuk bikin hampir semua sajian untuk kedua acara tsb. hahaha. Agak nekat sih, mengingat untuk acara arisan orangnya aja kurleb 40+ngasih tetangga kanan kiri jadinya 50an, padahal di rumah yg ngebantu cuma ada aku, mbak rewang, dan sepupu yang ngga tiap saat ngebantuin karena kuliah.

Alhamdulillah bangeet, makanan itu nggak dimakan di rumah tapi dibawa pake dus2an. duh! nggak kebayang ini tangan dan pinggang bakal kerasa gimana kalo masih kudu nyuci piring bekas makan... Arisan hari Jumat, kami bikin nasi dus ayam bakar taliwang, nasinya pakai nasi gurih, plecing kangkung, dan lalapan. Snack box, kami bikin risoles, pudding, dan tambahan 2 snack yang beli di bakery (ngga kuat kalo semuanya bikin sendiri *whiteflag*). Selain itu, ada lagi sajian snack untuk makan di tempat. Kami bikin duo combro-misro, pisang goreng, dan wedang uwuh. Kesemuanya itu kami bikin full seharian hari Kamis dan Jumat dari subuh-sore menjelang acara (ibu2 udah pada dateng, aku masih aja goreng pisang dan misro haha). Alhamdulillahnya ngeklipin dus udah dari Rabu malam, tapi cuma itu yang bisa dicicil haha.

Sebenarnya mama baru bilang kalau mau ada acara pengajian di rumah hari sabtu, tuh baru sabtu paginya. Padahal baruu aja leyeh-leyeh di rumah, abis pegel bgt 2 hari. Alhamdulillahnya acara pengajiannya cuma 10 orang aja hahaha.. Lumayan deh, seenggaknya nggak banyak2 bgt orangnya. Jadi nggak perlu beres2 dan angkat2 barang di rumah haha. Acara pengajian ini, karena nggak butuh makan berat, jadi bikin snack2 aja. Kami bikin aja yang gampang dibikinnnya, combro, es pisang ijo, dan wedang secang. Es pisang ijonya aku bikin sendiri loooh! Enak, lembuuut, dan yang terpenting, tamu yang dateng pada sukaaaa... alhamdulillah ^^

Resep pisang ijonya aku nyontek dari blognya mbak Endang dari JTT ya, linknya disini.
Tapi sayangnya aku ngegiles adonan kulit pisang ijonya terlalu tipis, jadi sisa banyak deh adonan kulitnya.. Untuk bubur sumsumnya juga aku nggak pakai gula ya, cuma santan, dikasih tepung beras dikit, dan garam. Tapi gapapa sih, kalau mau pakai gula, tapi dikit aja, kan nanti diguyur sirup merah lagi. Sebagai orang yang punya sweet-tooth, aku nggak terlalu suka juga kalau kemanisan. Bahkan kadar manis menurutku masih di bawah mama dan sepupu. Jadi agak ribet ya menyesuaikannya haha.
Kalau baca di blognya mbak Endang, beliau bilang agak ribet untuk ngebentuk pisangnya. Aku pernah baca di blog entah di mana, adonannya di giles pakai rolling pin gitu, atau kalau nggak ada, pakai botol kaca. It works the same! Jadi, di atas telenan gitu, dilapisi dengan plastic wrap, beri sedikit minyak, dikiiiit aja ya. Lalu, beri adonan pisang ijo kurleb 3 sendok makan (or more!) tutup lagi dengan plastic wrap lagi, dan giles dengan rolling pin seukuran dengan pisang. Ohya, aku pakai pisang raja ya, pisang raja yang sudah matang, kupas, dan kukus sebentar saja.

Tamu-tamu yang dateng juga pada seneng lho, sajiannya njawi. Terutama wedang uwuh dan wedang secangnya. Jarang-jarang kan, acara di rumah gitu dikasihnya wedang. Biasanya kan teh ya. Aku pribadi sih bosen minum teh. Jadi seneng gitu kalo dikasih wedang.
Ah iya, maaf ya belum ada fotonya, kemarin-kemarin terlalu sibuk dan terlalu lelah untuk mengabadikan hasil karya sendiri haha. But most of all, i'm happy to make my own food :)

Senin, 11 April 2016

Felis Kitchen

Hai!

Aku memberanikan diri untuk terjun *halah* di bisnis cake&catering. Selain karena emang doyan makan, aku emang punya passion di bidang ini. It's always good to follow our passion, right? Emang sih masih baruuuu banget memulainya. It's better late than never kaan? hihi :)
ini logonya ^^
Ini bener-bener modal nekat!
Mengandalkan foto-foto masakan yang udah berhasil dibikin, aku bikin instagramnya. Menunya masih sederhana banget.

Macaroni Schotel

Macaroni schotel ini enak bangeet. Selain karena emang resepnya yang oke, aku juga pakai bahan-bahan yang berkualitas. Nggak cuma sekedar nyari bahan yang murah biar dapet untung gede. It's a big NO!

Mini Cheesy Chiffon Cake
ini foto salah satu pesenan kemarin hihi
Ini lembuuut banget cakenya. Cocok banget buat yg suka keju dan suka cake yang klempus-klempus :p

Nah menu yang ketiga ini, agak lain daripada yang lain hihi..

Ayam Bakar Taliwang Jogja

Uuugh yang satu ini yaaa, bikin gemes. Aku paling gabisa makan cuma pake sedikit nasi haha.. Pengennya nambah nambaaah teruuus. Bumbunya enak, sambelnya pedees, dan kalau mau request plecing kangkung juga bisa. Cocok banget kalau pengen ayam bakar buat lauk di rumah, tapi pengen ngerasain ayam bakar yang lain. Aku pakai ayam kampung ya, tapi kalau mau request pakai ayam broiler juga boleh. Mau pesen utuh boleeeh, sekalian dibuat dus-dusan boleh bangeet :)

Menu-menu di Felis Kitchen harus dipesen sebelumnya yaa, minimal1-2 hari sebelumnya. Kalau mau pesen bisa hubungi aku terlebih dahulu ya di email: mirafelisia@yahoo.com atau dengan komen di post ini.

Thank you :)

Minggu, 10 April 2016

Rubuhnya Chiffon Cake

hikss...

kisah ini dimulai ketika ada seseorang yang berbaik hati melakukan order di Felis Kitchen (aku baruuu bgt memberanikan diri terjun di bisnis ini *YAY* bismillah hihi). Si Mbaknya ini pesen seloyang chiffon cake keju (Favorit akuuuu ^^). Kebayang dong gimana senengnya dapet orderan pertamaa hahaha.. Padahal barusan bgt bikin instagram, baru ngepost 3 foto dengan caption super panjang haha, bermodalkan beberapa hashtag dan nggak punya followers :') Bener-bener nggak pengen aku kecewain sama sekali! Mbak ini pesen untuk 2 hari kemudian. Trus aku latian dulu (tingkat percaya dirinya masih rendah :p) dong biar nggak ngecewain mbaknya :)

NAH! Di saat latihan inilah, aku iseng modif resep. nambah ini nambah itu, sok tau dengan takarannya. Sampai waktu adonan masuk oven sih oke2 aja yaaa, keluar dari oven juga cakeeep banget. Namanya juga chiffon cake ya, jadi harus diputarbalikkan loyangnya biar cake nggak kempes. Begitu diputarbalikkin, sip banget! udah PD aja dooong.. Karena merasa mantap, aku tinggal ke dapur buat beres-berees.. eeeh abis beres2 trus ngeliat ada sesuatu keliatan dari space loyang chiffon yang dibalikkan. heh ternyataaaah sodarah-sodaraaah.. CHIFFON CAKE SAYA MELOROT DENGAN INDAHNYAAAAA :")))))

WHAAAAAAT!!!!
Ini dia penampakannya setelah berhasil dipindahkan ke piring ^^
Padahal loyang udah nggak aku olesin apapuun (yakali bikin chiffon loyangnya pake di oles dulu). Perasaanku sungguh sedih tak terkira. Kenapa semua ini bisa terjadii huhu. Emang sih ada beberapa modifikasi selama proses bikinnya. Trus aku memutuskan untuk curhat dengan salah satu temen curhat khusus baking dan berbagi resep karena beliau sudah lebih mahir di dunia baking. Cerita laah ini itu blah blah blah. Ternyata kata dia, chiffon cake aku kebanyakan cairan dan kurang tepung! hahahahahah kezel. Kalo dipikir-pikir sih ya make sense aja kalo itu alasannya. ditambahin ini itu, dikurangin ini itu sihhh hahaha. SOTOY!

Dulu pernah sih bikin chiffon cake juga yang nggak dianeh-anehin. Hasilnya cantiiik (menurutku ya). Nggak melorot, enak, dan bikin bahagiaaaa~

ini penampakan chiffon yang berhasil *YAY*

Sebelum ditanyain kenapa chiffonnya malah kayak bolu (nggak tinggi), saya akan jelaskan.. Ehem ehem.. Itu pake 1/2 resep chiffon, jadinya pendek deh hehe. Loyangnya pakai diameter 20 cm, jadi cukup ya kalau untuk konsumsi pribadi, nggak terlalu eneeg hehe.. 

Yaa, mohon doanya yah semoga besok bisa berhasil bikin chiffon cakenya, bisa dianterin dengan bangga dan semoga tidak mengecewakan.. 

Aamiin :') 

Selasa, 29 Maret 2016

Beragam Jenis Tepung Terigu

Back again!

Post kali ini, aku bakal jelasin jenis-jenis tepung yang biasanya digunakan dalam dunia per-baking-an. YAY! Karena biasanya para food-blogger lain suka nyebut tepung terigu dengan berbagai macam jenisnya. Dulu waktu awal banget belajar bikin ini bikin itu, puyeeeeng bgt. kudu belajar dari blog ini dan ke blog itu. Yuk deh langsung aja :)

Dalam dunia per-baking-an, paling biasa banget pakai tepung terigu. Tepung terigu adalah tepung yang dihasilkan dari gandum. Tepung terigu ini sendiri ada 3 macam yang biasa dijual secara bebas di pasaran.

1. Tepung Terigu Protein Rendah

Tepung terigu protein rendah ini kadang juga disebut tepung kue atau cake flour. Biasa digunakan untuk membuat kue-kue lembut, seperti bolu, chiffon cake, atau kue kering. Cake yang menggunakan jenis tepung ini akan menghasilkan kue yang lebih lembut dan tekstur lebih baik daripada jenis tepung yang lain. Di Indonesia, kita biasa menggunakan tepung terigu buatan dari Bogasari. Dari perusahaan tersebut, untuk tepung terigu protein rendah diberi merk Kunci Biru.

2. Tepung Terigu Protein Sedang

Tepung terigu protein sedang biasa disebut tepung terigu serbaguna atau all-purpose-flour atau plain flour, atau sekedar disebut tepung terigu hehehe banyak banget sebutannya. Produk Bogasari menyebutnya sebagai tepung Segitiga Biru. Seperti namanya, tepung ini bisa digunakan untuk semua kebutuhan. Untuk membuat cake juga bisa sih pakai tepung ini, tapi biasanya lebih baik pakai yang protein rendah. saya pribadi sih biasanya akan menggunakan tepung ini untuk membuat pancake, kulit risoles, gorengan (haha ketahuan deh makanannya nggak sehat), pastel, dll. Untuk gampangnya, lebih baik ikutin aja dari resep yang ingin kalian buat tertulisnya pakai tepung apa.

3. Tepung Terigu Protein Tinggi

nah tepung ini adalah tepung yang paling jarang saya gunakan haha. Karena biasanya resep-resep makanan yang menggunakan tepung ini, mengharuskan kita menguleni adonan, dan saya belum jago untuk menguleni adonan (pegeeeeeel dan gak bisa sembarangan). Produk Bogasari untuk tepung ini disebut sebagai tepung Cakra Kembar (bukan cakra yang penyanyi yaa :p). Tepung ini biasa digunakan untuk pembuatan roti, mie, dsb. Misalnya kalian ingin membuat donat, ya menggunakan tepung ini.

Pada beberapa resep, kalian akan menemukan yang namanya tepung gandum utuh, atau yang dalam bahasa inggris disebut whole-wheat flour. Beberapa sumber menyebutkan kalau tepung ini lebih sehat daripada tepung terigu. Beberapa minggu yang lalu, saya iseng beli tepung ini. Tapi ternyata sampai sekarang belum menemukan ide akan dibuat apa tepung ini hahaha.

Sekian dulu yaa post kali ini. Semoga bermanfaat dan happy baking! :)

Kamis, 25 Februari 2016

Basic Baking Tools & Equipment

Hi again!

Pada dasarnya, baking itu merupakan hal yang sangat menyenangkan! eh ngga cuma baking sih, bikin-bikin suatu makanan, nguprek-nguprek dapur itu kadang justru calm me down. tapi ngga jarang juga sih malah bikin depresi karena yang dibayangkan ngga seperti yang dihasilkan alias GAGAL TOTAL hahaha. Tapi dari gagal-gagal itu sih malah bikin kita belajar biar tangannya lebih luwes lagi buat bikin-bikin sesuatu hihi..

Bikin-bikin sesuatu (terutama banget untuk baking) itu butuh alat yang tepat, ukuran yang tepat, resep yang sesuai dengan selera kita, pengalaman, dan luck biar bisa berhasil. Kadang kalau liat acara-acara masak di yutub atau di tv sekalipun sering yaa bikin mupeng (alias muka pengen) sama alat-alat keren yang mereka pakai maupun penyajian keren yang sukses bikin kita drooling (ngiler) liat makanan yang mereka bikin haha.

Eh jangan ngiri dulu! Kita juga bisa aja kok kalau mau bikin makanan yang enak tanpa harus punya alat-alat sekece itu! Walaupun di rumah cuma punya alat-alat yang basic dan terbatas, kita belajar aja dulu buat bikin makanan-makanan yang tetep bisa dibikin dengan alat-alat itu. Setidaknya kan kita belajar mainan di dapur, kebiasaan di dapur, dan bisa saling ngerti dengan alat-alat yang ada di dapur rumah haha..

Sebenarnya ada beberapa basic baking tools yang sebenernya ngga wajib sih buat kita punya, tapi kalo sambil dicicil belinya, bakalan membantu BANGET buat mempermudah kinerja (ceilah kinerja :p) kita di dapur. Kali ini, bakal aku jelasin beberapa basic baking tools yang biasa aku pakai di rumah. it's not that fancy sih, tapi alhamdulillah banget tetep bisa menghasilkan makanan yang enak hihi :p


1. Cup Measurement
Alat ini membantu banget banget kalo kamu dapet resep rese' yang cuma nampilin takaran dalam ukuran cup. Beberapa resep dari orang-orang Indonesia sih masih mending ya, kebanyakan masih dalam takaran gram atau kg. Jadi kamu bisa pakai timbangan dan kamu takar satu-satu pakai timbangan itu. Tapi kalau kamu nemu resepnya pakai ukuran cup, ribet banget kan kalau mesti di ubah ke ukuran gram dulu satu-satu per bahan trus kamu takar lagi pakai timbangan. Cup measurement ini ada dalam beberapa ukuran. Paling besar adalah 1 cup, 1/2 cup, 1/3 cup, 1/4 cup dan 1/8 cup.

2. Spoon Measurement
Alat ini tujuannya sama dengan cup measurement di atas. Hanya saja ukurannya dalam takaran tablespoon/tbs (sendok makan) dan teaspoon/tsp (sendok teh). Beberapa orang bilang kalau sendok teh dan sendok makan yang biasa kita pakai di rumah untuk konsumsi ukurannya berbeda dengan alat ini. Jadi, kalau pakai alat ini setidaknya lebih akurat hasilnya dengan resep masakan yang mau kita coba ya.

3. Spatula
Alat ini berguna untuk membantu kita mencampur bahan-bahan makanan. biasanya alat ini digunakan ketika mencampur bahan-bahan kering ke dalam bahan-bahan basah. atau kalau mau digunakan untuk keperluan yang lainnya juga gapapa kok, gak bakal ada yang mau marahin hihi :p

4. Alat Saring (Sifter)
alat ini akan kamu gunakan untuk memperhalus tepung, gula halus, baking powder, dll, sebelum kamu gunakan atau campur dengan bahan2 lain. Gunanya adalah untuk menghindari adanya gumpalan pada adonan, agar adonan makanan yang kamu bikin memiliki tekstur yang halus. selain itu, bisa juga digunakan setelah mencampur semua adonan. misalnya ketika kamu akan membuat kulit risoles, sebaiknya campuran adonan tersebut kamu saring terlebih dahulu sebelum kamu masak, jadi tekstur kulitnya juga akan bagus deh.

5. Balloon Whisk
nah yang ini gunanya mirip dengan spatula pada point 3 di atas. biasanya sih aku pakai waktu mencampur bahan-bahan yang basah. misalnya telur dan susu, dsb. tapi bisa juga kok kalau mau digunakan untuk mencampurkan bahan-bahan yang kering.

Selanjutnya, aku bakal liatin beberapa basic equipment yang biasa aku pakai di rumah untuk baking.


Alat ini bener-bener alat andalan di rumah buat baking. Sebenernya alat ini udah punya lamaaaa banget. Saking lamanya sampe ngga inget pertama kali belinya kapan. Kayaknya sih dari aku kecil (sekarang aku 23 th) udah ada alat ini, dan alhamdulillah masih awet sampai sekarang dan masih menjadi andalan aku dan mama. Baik-baik ya nak :')



Nah ini dia oven yang selalu aku pakai. Walaupun kecil tapi bermanfaat banget haha. Ini jenis oven elektrik, jadi dia langsung aja nancep di listrik. Emang agak boros listrik sih pemakaiannya (P.S. Maaf ya mama kalau tagihan listrik agak bengkak :')) but she brings happiness to our family :). Happy banget sih pake oven listrik gini, pengaturannya udah otomatis. as i heard, kalo pake oven kompor agak susah ya pemakaiannya. gak bisa kontrol suhu dan panas apinya nggak bisa disesuaikan mau pakai api atas bawah, atau api atas aja, atau api bawah aja.

Kalau kalian di rumah udah punya oven tapi belum terbiasa memakainya, kalian harus hati-hati. Karena beda oven, beda pula hasilnya. Seperti ovenku yang di atas, setiap kita bake sesuatu, harus ganti-gantian raknya. Misalnya aku bikin cake. Kalau adonannya aku taruh di rak yang di tengah, bagian bawah cake tersebut pasti nggak matang, jadi masih lembek-lembek menjijikkan gitu. Sedangkan kalau aku taruh di bawah aja, pasti bagian atasnya nggak matang. Ribet kan? Emang! Tapi di situ lah kesabaran dan ketelatenan kita di uji hihi.

Kalau di rumah kalian belum ada beberapa basic baking tools dan equipment seperti di atas, jangan sedih jangan khawatir, jangan ngelunjak ke orang tua atau suami hihi :p bisa kan latihan dulu bikin makanan yang bisa dibikin pakai kompor. misalnya kue-kue kukus, churros, combro, misro, donat, dll. Banyak banget kok resep-resep sederhana buat latihan yang bisa kalian coba.

Sekian dulu postingan kali ini, semoga di postingan selanjutnya aku bisa ceritain pengalamanku nguprek-nguprek dapur bikin masakan yang semoga bisa bermanfaat dan menginspirasi :)