Minggu, 24 April 2016

FIRST POST! (yaay!)

hahaha my very first post!

Assalamualaikum,

Nama saya Mira Felisia, si bungsu, satu-satunya anak perempuan dengan 2 kakak laki-laki. Walaupun tidak terlalu feminim, alhamdulillah selama ini saya berada di lingkungan yang setidaknya masih membuat saya berada di jalan yang lurus haha. Berada di keluarga saya ini, sebenarnya cukup membuat tekanan batin tersendiri. Ayah dan kakak-kakak yang pekerja keras, dan ibu saya yang independent plus jago masak.

Ibu saya ini cukup unik. setiap masakan yang prosesnya terlihat amburadul, menjijikkan, tapi ujung-ujungnya berhasil dan bikin ketagihan sekeluarga. Ibu saya selalu protes, setiap saya iseng mau bikin sesuatu yang resepnya ditakar terlebih dahulu. Kata beliau, "ribet banget sih masak pake ditakar-takar dulu.". Lah kan namanya juga nyontek resep orang, masa ngga ditakar dulu bahan-bahannya. Ditakar aja belum tentu berhasil, gimana nggak ditakar? yang ada malah kacau dan amburadul haha.

Kakak saya ada dua. Dua-duanya laki-laki. Sedangkan saya anak bungsu, dan perempuan sendiri. Sukses lah saya di-"babu"-in oleh kakak-kakak saya. Di suruh ini, di suruh itu. Ini-itu-ini-itu-ini-itu ngga abis-abis. Tapi begitu mereka berdua pergi merantau ke kota orang, mulai banget kerasa sepinya. Mau kumpul satu keluarga saja susahnya minta ampun. Kakak yang satu bisa, yang satunya nggak bisa. Giliran kakak-kakak pada bisa, eh malah ayah saya yang nggak bisa (re: ayah saya pekerja lapangan). Begitu udah pada misah gini, cuma bisa pamer makanan yang saya buat via instagram dan di-tag ke mereka dan berharap bisa bikinin ketika mereka pulang ke rumah. 

Bisa bikinin sesuatu dan keluarga suka itu rasa bahagianya nggak terkira! Seperti ketika awal masuk kuliah dulu, ibu saya curhat ke mbak rewang di rumah. Katanya kangen sama puding yang dulu sering saya bikin. haha bikin mewek. Tahun 2010 yang lalu saya peralihan dari SMA ke Kuliah, yang masa liburnya cukup panjang. Waktu itu, saya hobi banget bikin puding. Entah jelly apa campur apa, jelly apa ditumpuk sama apa, jelly apa diisi apa hahaha. Kenapa puding? soalnya risiko gagalnya rendah! hahaha. cemen. Pernah cerita lainnya, waktu saya SD dapet tugas bikin tape singkong dari sekolah. Padahal dari rumah cuma modal rantang besi. Ragi tape minta temen, singkong kukus udah disediain dari sekolah. Rantang isi calon tape singkong disimpen di laci sekolah seminggu (duh jijik ya sebenernya haha), dan begitu matang dibawa pulang. Eh kata ibu saya enak. Diinget-ingetnya sampai sekarang haha. Dan masih banyak cerita-cerita lainnya.

Intinya, yang bikin saya ketagihan nguprek-nguprek dapur adalah keribetannya itu sendiri. Saya harus mengeluarkan tenaga lebih untuk bisa bikin sesuatu, tapi tetap bikin dapur di rumah saya tetap bersih seakan-akan nggak terjadi apa-apa hahaha. Selain itu, berusaha untuk menghidangkan makanan enak di meja makan rumah merupakan tantangan bagi saya. Kalau gagal ya minta maaf sama yang makan, kalau dikritik ya diinget-inget bahkan saya catat di notes resep dan cari tau gimana memperbaikinya. Saya belajar bahwa saya gak boleh nyerah di dapur. Sekalinya nyerah yaudah, gak bakal maju-maju. 

Dulu pernah bikin-bikin sesuatu trus gagal. trus nyerah. trus nggak mau nerusin lagi. trus ini. trus itu. Tapi trus tau-tau entah saya dapet kekuatan darimana, pengen aja gitu rasanya bikin ini bikin itu. alhamdulillah enak dan berhasil. walaupun belum sempurna ya gapapa. namanya juga latihan kan? biarin tangan kita latihan sendiri biar luwes untuk bikin apapun yang kita pengen makan :)

Belajar Masak Part 2

Gemes rasanya kalo punya suatu cerita tapi nggak diselesaiin sekalian haha..
Hari kedua mama sakit. Duh kan, bingung masak apaan. Ya gini deh kalau amatiran :p Mungkin nantinya kalau udah punya keluarga sendiri, harus bikin meal plan tiap bulan haha. Jadi semuanya udah terorganisir dari apa aja yang mau dibelanjain buat masak dan resepnya biar nggak bingung tiap kali mau masak apa. Menu hari ini aja, dipikirinnya banget-banget. Sebenernya udah kepikiran sih mau bikin apa. Tapi kan ngga tau mama suka apa ngga, bakal enak apa ngga, bakal kemakan apa ngga *hiks..*

FYI, mamaku itu perasa banget kalo urusan makanan. Misalnya lagi makan di luar. Di lidah ku, atau kakak, atau orang lain kami bilang enak-enak aja, sama beliau beda cerita lagi. Biasanya komentarnya macem-macem. Dibilang kurang ini, kurang itu.. Jadi, buat masakin beliau itu adalah tantangan yang luar biasa haha.. Alhamdulillahnya, di post Belajar Masak Part 1, hasilnya enak! ya emang sih telur baladonya keasinan.. (tolong ya jangan dikaitkan antara masak keasinan dan kebelet nikah), tapi kalo dimakannya pake nasi oke-oke aja kok! hihi *ngeles*

Nah, di DAY 2 ini aku memutuskan untuk masak Ayam Teriyaki (Chicken Teriyaki) dan Tumis Buncis Bawang Putih.
ayam teriyaki

tumis buncis bawang putih

What?
Tumis buncis bawang putih?
Tumis lagi? Tumisnya pakai bawang putih lagi?

PLAK! Ga usah komentar yang nggak-nggak yaaa hahaha.. yang terpenting adalah ada makanan di meja buat dimakan bersama hahaha *ngeles* Abis binguung mau masak sayur apa. Sayuran yang ada di rumah memang adanya tumis-able gitu. Jadi yaudah deh, masaknya tumis lagi haha. Tapi enak dan simple! Itu yang penting hihi :p

Oke langsung aja ya.. Here's the recipe

Resep Ayam Teriyaki (Click here for original recipe, thankyou mbak buat resepnya, mantap!)

250 gr dada ayam fillet, potong dadu
1 sdm margarine/mentega
2 siung bawang putih, geprek, cincang kasar
1 sdm saus teriyaki
1 sdt gula
garam, sesuai selera
merica, sesuai selera (agak aku banyakin, biar ada heat-nya waktu makan)
1 buah bawang bombay, iris memanjang, jangan terlalu tipis
1/2 buah paprika, potong dadu (aku pakai yg hijau)

bumbu rendaman:
1 1/2 sdm kecap manis
2 sdm saus teriyaki
1 1/2 sdm saus tiram
1/2 sdm minyak wijen (aku nggak terlalu suka minyak wijen, jadi cuma pakai dikit aja)
1 sdm kaldu ayam (mau pakai yg bubuk juga boleh)
1 sdt saus inggris (di skip juga gapapa)


Cara membuat:
- campur semua bumbu rendaman ke dalam satu mangkuk
- masukkan dada ayam fillet yang sudah dipotong dadu
- tutup dengan plastic wrap, masukkan kulkas, minimal 30menit
- tumis bawang putih sampai harum dan berwarna kuning keemasan (bukan gosong ya)
- masukkan dada ayam yang telah direndam, beserta bumbu rendamannya, tumis hingga berubah warna
- kalau airnya hampir habis, boleh ditambah sedikit air (dikit aja ya)
- masukkan gula, garam, merica, cicipi sesuai selera
- masukkan bawang bombay dan paprika, tumis sebentar hingga agak layu (jangan terlalu lama)

Sajikan :)

Ini gampang banget, dan rasanya enak banget! Happy banget amatiran tapi bisa masak enak kaya gini, alhamdulillah :)

Sekarang, masakan yang kedua ya

Resep Tumis Baby Buncis Bawang Putih

Segenggam baby buncis (haha maaf ya tadi cuma ngambil kira-kira aja), siangi pinggiran kulitnya, kepala, dan ekornya, potong menjadi beberapa bagian (jangan terlalu pendek dan jangan terlalu panjang)
2 siung bawang putih, geprek, cincang kasar
2 buah cabai merah keriting, potong miring
garam, sesuai selera
merica, sesuai selera
1 sdt saus tiram, atau sesuai selera
50 ml air

Cara membuat:
- Tumis bawang putih hingga harum dan berwarna kuning keemasan
- Masukkan cabai merah keriting yang telah dipotong, tumis sebentar
- Masukkan baby buncis
- Masukkan air, tumis sebentar, hingga buncis agak layu
- Masukkan garam, merica, tumis sebentar dan cicipi sesuai selera
- Masukkan saus tiram, aduk, dan cicipi sesuai selera

Sajikan :)

Tuh kan gampang banget! Happy banget lho kalau bisa masak yang kita pengenin. Tanpa perlu keluar rumah, dan tanpa perlu mahal-mahal :) Emang sih ya, untuk ayam teriyakinya bumbunya agak beragam. Buat pemula, beli aja yang sachet atau botol kecil biar nggak terlalu mubadzir. Kalau kepepet nggak ada yg kecil tapi emang pengen banget, beli aja. Toh bisa dipakai berkali-kali. Jadi sekalian meningkatkan skill masak kita hihi :)


Belajar Masak Part 1

Hari ini, hari kedua mama sakit. Memang sih sakitnya nggak parah, tapi tetep kan harus diusahakan biar segera sembuh? :)
Ngepas banget di rumah lagi nggak ada makanan. Seperti biasa kami semua laper hahaha. Mau beli makan di luar mager bangeeet. Pilihannya pun itu-itu aja. Di kulkas ada sih beberapa bahan makanan yang bisa diolah. Tapi... Aku? Masak? Masak lauk? Oke.. Itu jarang banget terjadi hahaha. Paling pol banget masak cuma olahan pasta gitu. Yailaaah, itu mah cuma cemplang cemplung aja haha.. Tapi kalo keadaannya lagi kayak gini mah, somebody has to cook something kan? Daripada isi kulkas basi juga dan kebetulan minggu depan kami harus ke jakarta.

Oke. Masak lauk.

DAY 1
Ngintip kulkas. Kira-kira apa ya yang bisa aku masak. Proteinnya ada ayam utuh, dada ayam fillet, telur. Sayurannya, ada brokoli, buncis, dan kubis. DOR! Masak apaan nih! Hahaha.. Trus sepupu menyarankan bikin telur balado dan tumis brokoli. Oke, kayaknya sih bisa. Hasilnya sih keasinan hahaha. Tapi kalo dimakan pakai nasi, jadi pas kok haha.
Here's the recipe :)

Resep Telur Balado

6 Telur Balado, rebus (kira-kira 7 menit), kupas, goreng sebentar.
3 butir bawang merah besar, iris tipis
1/2 butir tomat besar, iris dadu
10 cabai merah keriting, haluskan.
Garam, sesuai selera
Penyedap, sesuai selera

Cara:
- Tumis irisan bawang merah, sampai agak coklat
- Masukkan cabai merah yang telah dihaluskan, tumis sebentar
- Masukkan irisan tomat, tumis sampai tomat halus
- Masukkan garam dan penyedap, aduk sebentar
- Masukkan telur rebus yang telah digoreng, aduk rata

Sajikan :)

Sayurannya, aku masak tumis brokoli bawang putih

Resep Tumis Brokoli Bawang Putih

1 batang brokoli, cuci, potong sesuai selera (batangnya jangan dibuang ya, bisa diiris tipis kira-kira 2mm)
3 siung bawang putih, geprek, cincang kasar
50 ml air
garam, sesuai selera
merica, sesuai selera
1 sdm saus tiram
1 sdt maizena, larutkan dengan sedikit air, aduk rata

Cara:
- Tumis bawang putih, sampai harum dan agak kecoklatan
- Masukkan brokoli, aduk rata
- Masukkan air, aduk sebentar
- Masukkan garam dan merica, aduk rata, cicipi sesuai selera
- Masukkan saus tiram, aduk rata
- Masukkan larutan maizena, aduk rata, tunggu sampai air mengental

Sajikan.

Maaf ya nggak ada fotonya, kemarin nggak kepikiran buat difoto. Tapi rasanya dijamin enak kok :)

Rabu, 20 April 2016

Kutukan Chiffon Cake

Fyuuuuhh...

Semingguan ini lagi ngerasa capek batin banget. Bukan karena galau jodoh atau apalah haha (*malesin), tapi capek batinnya gara-gara gagal mulu bikin chiffon cake. Beberapa bulan lalu, aku bikin chiffon cake. Emang sih ya resepnya nggak kayak chiffon cake yang kebanyakan orang-orang pakai. Pas pertama kali bikin, ya berhasil kok. Enaaak banget! Kata mama sih kurang manis dikit aja dan masih agak bau amis telur. Kayanya sih pernah aku upload ya fotonya.

Eeeeh, entah kenapaaa... Percobaan kedua GAGAL TOTAL! (ceritanya ada dibeberapa post sebelum post ini ya) Gagal yang aku maksud disini adalah cakenya menyusut dan lepas dari loyang ketika aku balik untuk proses pendinginan. Rasa dan tekstur sih tetep oke yaa hihi..
Coba lagi di percobaan ketiga.. GAGAL..
Coba di percobaan keempat.. GAGAL lagi..
Coba di percobaan ke lima.. LAGI-LAGI GAGAL..

MAAAAK!!

Di percobaan ke dua, emang sih ya agak aku modif resepnya (sok tau), katanya kebanyakan air dan kurang tepung. Aku benerin di percobaan ke tiga, masih gagal. Hmm bukan kebanyakan air nih berarti. Googling kemana-mana, ternyata di resep awal pakai plain flour. Aku ganti deh pakai plain flour (percobaan2 sebelumnya pakai cake flour). Masih gagal lagi. Hmm nggak ngaruh berarti. Googling lagi, katanya kebanyakan gula (emang aku tambahin sih gulanya, karena menurut mama kurang manis). Trus di percobaan ke lima, aku bener2 ikutin resep awal. But the only thing i changed is adding just a tiny bit of vanilla extract! That's It! Dan ternyatah saudarah-saudaraaaah... Gagal maning! Hahahahaha.. (Ketawa depresi)

So i give up on this Chiffon Cake recipe. Mungkin ini saatnya aku beralih ke resep yang lain atau jenis cake yang lain. Hahaha. Aku gatau, apakah ini sikap yang tepat atau cuma emang kudu sabar dikit lagi aja. But i'm tired... (*ini berasa apa banget haha)..
Here's the recipe, if u have any idea why my chiffon cake always failed, PLEASE let me know. Thank you :)

50 gr flour (i used cake flour in 1st, 2nd, 4th, 5th trial, and plain flour in 3rd trial)
50 gr granulated white sugar (i added 20g more in 2nd, 3rd, and 4th trial)
40 gr vegetable oil
40 gr water
2 egg yolks
1/8 tsp vanilla extract (i didnt use it in 1st trial, idk if it's affect that much)
1/8 tsp salt
110 gr egg whites
1 tsp corn flour
25 gr shredded white cheddar cheese
40 gr cubed white cheddar cheese (i added some flour in it)
in some trial, i also add 1 tbs lemon juice

fyi, loyang chiffon sama sekali nggak aku oles apapun. entah itu, margarine, butter, atau oil sekalipun. PLEASE, if u know where my mistake is, let me know!

Thank you :)

Minggu, 17 April 2016

Sajian Arisan dan Pengajian di Rumah

Hai lagi!

Hari Jumat dan Sabtu minggu yang lalu di rumah lagi ribeet banget karena mama ketempatan acara arisan ibu2 tetangga pada hari jumat dan sabtunya ketempatan acara pengajian. hadeeeeh. Seneng sih sebenernya, karena aku dan mama memutuskan untuk bikin hampir semua sajian untuk kedua acara tsb. hahaha. Agak nekat sih, mengingat untuk acara arisan orangnya aja kurleb 40+ngasih tetangga kanan kiri jadinya 50an, padahal di rumah yg ngebantu cuma ada aku, mbak rewang, dan sepupu yang ngga tiap saat ngebantuin karena kuliah.

Alhamdulillah bangeet, makanan itu nggak dimakan di rumah tapi dibawa pake dus2an. duh! nggak kebayang ini tangan dan pinggang bakal kerasa gimana kalo masih kudu nyuci piring bekas makan... Arisan hari Jumat, kami bikin nasi dus ayam bakar taliwang, nasinya pakai nasi gurih, plecing kangkung, dan lalapan. Snack box, kami bikin risoles, pudding, dan tambahan 2 snack yang beli di bakery (ngga kuat kalo semuanya bikin sendiri *whiteflag*). Selain itu, ada lagi sajian snack untuk makan di tempat. Kami bikin duo combro-misro, pisang goreng, dan wedang uwuh. Kesemuanya itu kami bikin full seharian hari Kamis dan Jumat dari subuh-sore menjelang acara (ibu2 udah pada dateng, aku masih aja goreng pisang dan misro haha). Alhamdulillahnya ngeklipin dus udah dari Rabu malam, tapi cuma itu yang bisa dicicil haha.

Sebenarnya mama baru bilang kalau mau ada acara pengajian di rumah hari sabtu, tuh baru sabtu paginya. Padahal baruu aja leyeh-leyeh di rumah, abis pegel bgt 2 hari. Alhamdulillahnya acara pengajiannya cuma 10 orang aja hahaha.. Lumayan deh, seenggaknya nggak banyak2 bgt orangnya. Jadi nggak perlu beres2 dan angkat2 barang di rumah haha. Acara pengajian ini, karena nggak butuh makan berat, jadi bikin snack2 aja. Kami bikin aja yang gampang dibikinnnya, combro, es pisang ijo, dan wedang secang. Es pisang ijonya aku bikin sendiri loooh! Enak, lembuuut, dan yang terpenting, tamu yang dateng pada sukaaaa... alhamdulillah ^^

Resep pisang ijonya aku nyontek dari blognya mbak Endang dari JTT ya, linknya disini.
Tapi sayangnya aku ngegiles adonan kulit pisang ijonya terlalu tipis, jadi sisa banyak deh adonan kulitnya.. Untuk bubur sumsumnya juga aku nggak pakai gula ya, cuma santan, dikasih tepung beras dikit, dan garam. Tapi gapapa sih, kalau mau pakai gula, tapi dikit aja, kan nanti diguyur sirup merah lagi. Sebagai orang yang punya sweet-tooth, aku nggak terlalu suka juga kalau kemanisan. Bahkan kadar manis menurutku masih di bawah mama dan sepupu. Jadi agak ribet ya menyesuaikannya haha.
Kalau baca di blognya mbak Endang, beliau bilang agak ribet untuk ngebentuk pisangnya. Aku pernah baca di blog entah di mana, adonannya di giles pakai rolling pin gitu, atau kalau nggak ada, pakai botol kaca. It works the same! Jadi, di atas telenan gitu, dilapisi dengan plastic wrap, beri sedikit minyak, dikiiiit aja ya. Lalu, beri adonan pisang ijo kurleb 3 sendok makan (or more!) tutup lagi dengan plastic wrap lagi, dan giles dengan rolling pin seukuran dengan pisang. Ohya, aku pakai pisang raja ya, pisang raja yang sudah matang, kupas, dan kukus sebentar saja.

Tamu-tamu yang dateng juga pada seneng lho, sajiannya njawi. Terutama wedang uwuh dan wedang secangnya. Jarang-jarang kan, acara di rumah gitu dikasihnya wedang. Biasanya kan teh ya. Aku pribadi sih bosen minum teh. Jadi seneng gitu kalo dikasih wedang.
Ah iya, maaf ya belum ada fotonya, kemarin-kemarin terlalu sibuk dan terlalu lelah untuk mengabadikan hasil karya sendiri haha. But most of all, i'm happy to make my own food :)